Berita Bakal calon wakil presiden pasangan Joko Widodo Ma'ruf Amin, Selasa (4/9/2018), siang, mengunjungi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Dalam kunjunganya, Ma'ruf Amin meminta doa dan dukungan dari para pengasuh dan santri pondok pesantren. AlTadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, Mei 2017 P. ISSN: 20869118 E-ISSN: 2528-247 85 PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter Imam SyDIH¶i Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Email: syafeiimam6@ Rembang, Kedu, Madiun, danSurabaya (Martin, 1995)Laporan lain, Soebardi mengatakan bahwa PantauandetikJateng di lokasi, Anies beserta rombongannya tiba di kediaman Gus Najih, di Kompleks Pondok Pesantren Al-Anwar, di Desa Karangmangu, Sarang sekitar pukul 15.20 WIB. Mereka tampak disambut dan ditemui secara langsung oleh sang tuan rumah beserta para santri. Biayamasuk pesantren salaf umumnya jauh lebih murah. Infrastruktur lebih sederhana. PP Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jateng. PP MIS, Sarang, Rembang. Pondok Modern disebut juga dengan pesantren kholaf (modern) sebagai akronim dari salaf atau ashriyah. Sistem ini dipopulerkan pertama kali oleh Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo yang Mendasarihal tersebut, tulisan ini akan membahas contoh perencanaan pembangunan PLTS di Pondok Pesantren Al-Anwar 4 Serang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Halamanresmi Pondok Pesantren MUS Sarang, PP. MUS Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. 20,066 likes · 678 talking about this · 6,917 were here. Halaman resmi Pondok Pesantren MUS Sarang, menyajikan Hasil Bahtsul Masa'il, Artikel dan SatgasOperasi Damai Cartenz menembak mati 5 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Sabtu (29/9/2023), salah satunya pimpinan KKB Wilayah Distrik Serambakon Kab. Pegunungan Bintang berinisial O.M (Sumber: Dok istimewa) JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz telah melakukan Operasi Penegakan Hukum Pendidikanformal MA Al Anwar menerapkan kurikulum K13 Kemenag dikombinasikan dengan kurikulum khas pesantren (mengkaji kitab salaf) Daftar Ulang MA dan pondok di MA Al Anwar pukul 08.00 - 12.00 WIB, sekaligus bermukim di Pondok Jenis Pembayaran: Biaya Putra: Biaya Putri: Biaya Pendaftaran: Rp 200.000: Rp. 200.000: Daftar Ulang Pndok 1972- 1978 : PP. MUS Karangmangu Sarang Rembang ( Asuhan KH. Abdur Rohim Ahmad ) b. KH. Ahmad Tamyiz, MPd I MI : Miftahul Ulum jogoloyo tahun 1991 MTs : PP. Miftahul Ulum Jogoloyo tahun 1984 MA : PP. Miftahul Ulum Pondok Pesantren :Al Anwar Sarang, Rembang tahun 2001 S1 : PAI UNWAHAS, Semarang tahun 2013 IsiRingkas dan Hal Menarik dari Kitab. Kitab al-'Ulamā` al-Mujaddidūn ini merupakan kitab yang sangat berharga bagi umat Islam, terutama umat yang hidup di zaman kontemporer seperti saat ini. Kitab ini memang kecil dan isinya tidak begitu banyak, tipis memang, namun dengan ringkasnya penyampaian serta kesederhanaan bahasa, pembaca dapat dengan mudah menangkap intisari yang tercakup dalam PondokPesantren Al-Anwar 3 Sarang. pesantren dengan disiplin ilmu keislaman, berakhlak mulia. Profil. Terlebih mahasantri Aizzatin Fizzat yang berinisiatif memasang wifi di rumah sendiri dengan pertimbangan biaya yang relatif lebih menghemat. Kalipang Kec. Sarang Rembang Jawa Tengah. Lokasi. Tim Multimedia Al-Anwar 3 | WordPress Theme Diskusiini digelar di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Wakilnya, Taj Yasin Maimoen turut hadir dalam kegiatan tersebut. Taj Yasin Maimoen atau akrab disapa Gus Yasin, selaku tuan rumah acara silaturahmi sekaligus putra dari KH Maimoen Zubair yang menjadi pendiri Ponpes Al Anwar MaimunZubair Pengasuh PP. Al-Anwar Sarang Rembang. KH. Maimun Zubair adalah gambaran sempurna dari pribadi yang santun dan matang. Semua itu bukanlah kebetulan, sebab sejak dini beliau hidup dalam tradisi pesantren diasuh langsung oleh ayah dan kakeknya sendiri. Beliau membuktikan bahwa ilmu tidak harus menyulap pemiliknya menjadi tinggi hati Merekalebih suka memanjat gadget dengan biaya lipat lipat dari hargaku, Maarif Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Sarang. cerita menulis. Post navigation. Kalipang Kec. Sarang Rembang Jawa Tengah. Lokasi. Tim Multimedia Al-Anwar 3 | WordPress Theme Vmag. Sitemap; Download; Tentang Kami diajarkankepada santri di pondok pesantren, namely Man 2 Rembang and MA Al-Anwar Sarang who have a different vision and mission by using a qualitative approach with a multi-site design v0L6Y9. Ihwal Media - Pondok Pesantren Al Anwar Sarang merupakan salah satu pondok terfavorit di Indonesia. Pondok yang didirikan oleh KH. Maimoen Zubair pada tahun 1967 M ini terletak di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Sistem yang diterapkan di Pondok Pesantren Al Anwar adalah sistem Syalafiyyah. Pondok Pesantren Al Anwar mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga kini PP Al Anwar terbagi menjadi 4 , yaitu PP Al Anwar 1, PP Al Anwar 2, PP Al Anwar 3, dan PP Al Anwar 4. PP AL ANWAR 1 PUSAT Pondok Pesantren Al Anwar 1 atau Pondok Al Anwar Pusat merupakah pondok pesantren khusus bagi santri yang ingin mendalami ilmu agama secara murni. PP Al Anwar 1 merupakan pondok pertama yang didirikan oleh KH Maimoen Zubair dan diasuh langsung oleh beliau. Setelah KH Maimoen Zubair wafat, PP Al Anwar pusat diasuh oleh KH. Muhammad Najih Maimoen. PP Al Anwar pusat ini beralamatkan di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Para santri yang mondok di sini diwajibkan mengikuti pengajian masyayikh atau ustadz melalui pendekatan bandongan dan sorogan. Selain itu, santri juga harus mengikuti pendidikan Muhadloroh atau Madrasah Ghozaliyah Syafi’iyah MGS sampai tingkat aliyah dan melanjutkan pendidikan di Ma’had Aly selama 2 dua tahun. Pondok Pesantren Al Anwar Pusat memiliki lebih kurang 50 orang asatidz. Para asatidz tersebut merupakan lulusan terbaik dari Pondok Pesantren Al Anwar dan alumni PP Al Anwar yang telah melanjutkan pendidikannya di Timur Tengah. Meskipun memasuki era modernisasi, namun peminat Pondok Pesantren Al Anwar Pusat masih sangat banyak setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan latar belakang santriwan dan santriwati di PP Al Anwar Pusat berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk mendaftar di Pondok Pesantren Al Anwar Pusat bisa langsung datang ke pondok atau simak informasi lengkapnya di PP AL ANWAR 2 SARANGSeiring perkembangan zaman, guna memenuhi kebutuhan santri dalam memperoleh pendidikan formal, pada tahun 2006 KH. Maimoen Zubair mendirikan Pondok Pesantren Al Anwar 2. Berbeda dengan Al Anwar 1, Al Anwar 2 mengombinasikan ajaran pondok pesantren dengan pelajaran–pelajaran umum berbasis kurikulum dari Kementerian Agama. Pondok Pesantren Al Anwar 2 tergabung dalam Yayasan Al Anwar 2 yang di dalamnya juga terdapat lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah MI, Madrasah Tsanawiyah MTS dan Madrasah Aliyah MA, Madin AL Anwar 2, Program Tahfidz, SMP Al Anwar, SMA Al Anwar, dan Ma’had Aly. Di bawah pengasuhan putra pertama KH. Maimoen Zubair yaitu KH Abdullah Ubab MZ, Pondok Pesantren Al Anwar 2 berlokasi di Dukuh Gondanrojo, Desa Kalipang Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah. PP Al Anwar 2 merupakan wadah bagi para santri yang ingin mempelajari sains dan teknologi tanpa meninggalkan pesantren sebagai wahana untuk mendalami ilmu agama. Untuk mendaftar di PP Al Anwar 2 bisa melalui online ataupun offline. Informasi pendaftaran untuk masing-masing jenjang dapat diakses pada link berikut. Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah SMP Al Anwar Informasi lengkap terkait PP Al Anwar 2 dapat diakses melalui PP AL ANWAR 3Selanjutnya pada tahun 2013, KH. Maimoen Zubair mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Al Anwar yang berada dalam naungan Pondok Pesantren Al Anwar 3 dan diasuh oleh Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen. PP Al Anwar 3 didirikan agar para mahasiswa dapat memperdalam ilmu agama serta melatih diri dalam kemandirian hidup dan membiasakan diri berakhlakul karimah sesuai dengan gelar yang dimiliki. Selain mengenyam Pendidikan Tinggi, santri di PP Al Anwar 3 juga wajib mengikuti pendidikan Muhadloroh. Kegiatan Muhadloroh atau Madrasah Diniyah Takmiliyah berfokus pada pengkajian kitab salaf ala pesantren yang menjadi pelengkap nuanasa akademik di STAI Al Anwar. Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Anwar 3 terdiri dari 4 empat tingkatan, yang mana masing-masing tingkatan diselesaikan selama 1 satu tahun. Kelulusan santri dalam Madrasah ini menjadi prasyarat dalam pengambilan ijazah di STAI Al Anwar. Selain Diniyah Takmiliyah, kegiatan lain di PP Al Anwar 3 adalah pembacaan Yasin Fadhilal dan Ratib Al Haddad, mengaji bandongan dan sorogan, Al Qur’an, Halaqah Diniyah, Nadwah Lughah Arabiyyah, Dzibaiyyah, Barzanji dan Burdah. Untuk PP Al Anwar 3 Putri, terdapat program tambahan yaitu program tahfidz, khataman bin nadhr, Tartilan Al Qur’an, kopdar, dan pembacaan Manaqib serta muroja’ah akbar. Informasi pendaftaran santri baru dapat dilihat pada link berikut Berada di wilayah pantura Jawa Tengah, Rembang terkenal dengan ulama sepuh yang sangat kharismatik yaitu KH. Maimoen Zubair. Beliau termasuk sosok yang ikut mempengaruhi tumbuhnya pesantren di Rembang hingga terkenal sampai ke luar wilayah kabupaten Rembang sering dikatakan mirip dengan Pasuruan, Jawa Timur yang mempunyai banyak pondok pesantren klasik. Perkembangan pondok pesantren di Rembang tentunya tidak terlepas dari dakwah Wali Songo yang memang dimulai dari daerah pesisir perkembangannya bahkan ada ponpes di Rembang yang mewakili toleransi antar umat beragama karena berdiri dekat dengan wilayah Pecinan. Dengan sistem pendidikan yang variatif maka pondok pesantren di wilayah Rembang mampu menjadi yang Pesantren Kauman LasemPesantren Al Hidayat LasemPesantren Al Quran Pondok Pesantren AlhamdulilahPesantren Al-Anwar SarangRaudhatul TalibinMa’hadul Ulum Asy Syariah MUS SarangPondok Pesantren Kauman LasemInilah ponpes yang menjadi simbol toleransi karena lokasinya berada tidak jauh dari Pecinan. Penghuni Pecinan notabene adalah orang keturunan Tionghoa dan bukan muslim. Oleh sebab itu para santri di ponpes Kauman Lasem selalu diajarkan untuk mengembangkan sikap pesantren di daerah Rembang dengan keunikan berbeda ini dipimpin oleh KH. M Zaim Ahmad Ma’shoem atau akrab dipanggil Gus Zaim. Beliau mengatakan bahwa pondok pesantren yang sekarang dikenal masyarakat tersebut dulunya adalah bangunan dengan arsitektur tersebut sudah berdiri sejak tahun 1880 lalu pada tahun 2001 Gus Zaim membelinya untuk dipergunakan sebagai pondok pesantren. Sehingga kini, santri ponpes sudah terbiasa hidup berbagi dengan masyarakat dari berbagai etnis seperti Tionghoa, Jawa dan keturunan multikultural terlihat dari gapura yang didesain dengan perpaduan arsitektur Jawa dan Cina. Sistem pendidikan formalnya terdiri dari MA dan Kampus STAISA sedangkan non formal ada Madin Al Qawmaniyaah dan TPQ Al Mahbong, Karangturi, Kecamatan Lasem, RembangBaca Rekomendasi Pesantren Terbaik di BatangPesantren Al Hidayat LasemMasih di wilayah Lasem terdapat juga pondok pesantren di Rembang terbaik yaitu Al Hidayat. Tidak jauh berbeda dengan ponpes Kauman Lasem Anda juga akan melihat adanya desain arsitektur khas Tiongkok atau Cina di pesantren bahwa Al Hidayat termasuk pesantren yang pertama berdiri di Rembang sehingga dikatakan sebagai pioneer. Tidak mengherankan kalau kemudian sejak tahun 1916 Al Hidayat telah menjadi pesantren rujukan bagi ponpes lainnya di wilayah Jawa pendidikan yang diterapkan kepada para santri lebih bersifat klasik dengan fokus pada sorogan dan bandongan. Keklasikan tersebut juga bisa dilihat dari program pendidikannya yang menitikberatkan pada pendalaman kitab kuning, fiqih dan juga santri di Al Hidayat Lasem, Rembang tersebut ada lebih dari 1500 orang yang sudah melahirkan banyak alim Jalan Gambiran Nomor 42, Lordalam, Soditan, Lasem, RembangNomor Telepon 0823-2351-6414Baca Rekomendasi Pesantren Terbaik di BloraPesantren Al Quran Pondok pesantren terkenal di Rembang ini memang populer berkat nama besar pengasuhnya yaitu Gus Baha. Dinamakan Pesantren Al Quran karena memang program pengajarannya lebih mementingkan kajian kitab umat muslim sistem pendidikan yang diterapkan itulah pesantren ini dikenal sebagai pesantren terbaik di Rembang dalam hal pendidikan Al Quran. Itu karena memang Gus Baha dikenal sebagai seorang ulama yang mempunyai kedalaman ilmu tentang kajian Al pesantren Al Quran berada di Narukan, Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Rekomendasi Pesantren Terbaik di JeparaPondok Pesantren AlhamdulilahPesantren di Rembang yang berikutnya memiliki nama yang sangat singkat yaitu Alhamdulilah. Konon nama tersebut diberikan karena pendirinya yaitu KH Ahmad Syahid bin Solihun senang sekali mengucapkan “Alhamdulillah”.Pesantren Alhamdulillah dibangun dengan dua lokasi. Sebelah barat rumah kyai adalah untuk santri putra dan sebelah timur ndalem rumah kyai dikhususkan santri putri. Kelebihannya yaitu para santri bukan hanya diberikan pendidikan agama saja tetapi juga ilmu wirausaha didukung dengan disediakannya berbagai kegiatan usaha serta pelatihan keterampilan. contohnya seperti peternakan, budidaya jamur, pembuatan tahu, menjahit, konveksi dan lain ternama di Rembang ini alamatnya yaitu Jalan Rembang-Blora Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rekomendasi Pesantren Terbaik di TemanggungPesantren Al-Anwar SarangPesantren terkenal di Kabupaten Rembang selanjutnya adalah Al-Anwar yang berada di wilayah Sarang. Al-Anwar merupakan pondok pesantren yang didirikan oleh salah satu ulama besar Rembang KH. Maimoen nama beliau sebagai ulama dan kyai membuat pesantren Al-Anwar banyak dikenal orang dari lokal Rembang maupun luar kota. Program pendidikan di ponpes Al-Anwar Rembang terdiri dari 10 jenjang dengan metode pengajaran juga cukup terjangkau hanyalah sekitar puluhan ribu rupiah saja tidak sampai ratusan bahkan jutaan rupiah setiap bulannya. Sangat jauh berbeda dengan biaya pendidikan di pesantren-pesantren modern saat iniBiaya murah dan nama besar Mbah Maimoen membuat pesantren ini mempunyai jumlah santri hingga 2000 orang yang berasal dari berbagai Pesantren Al-Anwar berada di Desa Karangmangu, Kabupaten Rembang dan nomor teleponnya 0356 TalibinSeiring dengan semakin dikenalnya nama KH Bisri Musthafa maka pondok pesantren di Rembang Jawa Tengah ini juga makin dicari. Ya, KH Bisri Musthafa atau lebih dikenal sebagai Gus Mus memang tidak asing dalam karya-karya tulis dan Mus merupakan pendiri dari Raudhatul Talibin Remban. Pesantren ini metode pengajarannya dengan Bandongan dan Sorogan. Artinya, para santri akan diajarkan untuk membahas suatu kitab di bawah bimbingan Talibin juga mempunyai program pendidikan formal berupa Madrasah Ibtidaiyah MI dan lainnya. Pengasuhnya adalah KH. Cholil Bisri dan KH Mustofa Bisri dengan manajemen yaitu PP Raudhatul ini Raudhatul Talibin sudah sangat berkembang dengan mempunyai sebuah yayasan yang diberi nama Al Ibriz. Materi yang diajarkan terdiri dariTauhidtafsir Quranfiqhusul fiqhhadisttasawufnahwu dan pesantren Raudhatul Talibin berada di daerah Lateh, Kabupaten Ulum Asy Syariah MUS SarangDengan jumlah santri sekitar 1200 orang pesantren di Rembang ini bisa dikatakan salah satu yang terbaik. Sama-sama berlokasi di Sarang, Rembang sistem pendidikannya juga tidak jauh beda dengan pesantren pendidikan dimulai dari tingkat Tarbiyatul Athfal sampai dengan usia dewasa yaitu setingkat SMA. Sedangkan jumlah santri putra 800 orang dan putri 400 orang. Adapun pengasuh pondok pesantren MUS Sarang adalah KH. Abdurrochim namanya pesantren MUS berada di daerah Sarang, Kabupaten Jalan Raya Pantura 001 Karangmangu, Sarang, Nur Lasem[8] Lasem memang daerah di Rembang yang mempunyai banyak pondok pesantren salah satunya adalah An Nur. Sistem pendidikannya klasik sebagaimana kebanyakan pesantren di Rembang. Pengasuhnya adalah Gus Qayyim yang memang dikenal memiliki karisma selalu menekankan bahwa kyai ada banyak begitu juga pesantren namun yang memiliki karakter tidaklah banyak. Nyatanya pesantren An Nur yang berada satu lokasi dengan pesantren Al Hidayat Lasem ini kini mempunyai banyak santri bahkan mencapai Bayanan, Soditan, Lasem, beberapa pesantren di Rembang yang dapat dikatakan sebagai yang terbaik baik dari program pengajarannya, pengasuhnya dan lain-lain. Menempuh pendidikan di pesantren bukan hanya memperkaya ilmu pengetahuan tetapi juga memperdalam agama. Sebelum sinar matahari memerahkan cakrawala timur, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran berkumandang di seantero kompleks. Hanya azan dubuh yang mampu menyenyapkan kumandang Al-Quran itu. Dilanjutkan dengan salat berjamaah yang diikuti ribuan santri. Itulah suasana sehari-hari di Pondok Pesantren Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Usai menuaikan salat subuh, santri bersiap-siap mengikuti pendidikan. Begitu matahari timbul di ufuk timur, ribuan santri menyebar menuju madrasah. Sebagian memenuhi ruang untuk muhadharah kuliah umum. Yang lainnya menghafal pelajaran. Bagi para santri, waktu 24 jam terisi penuh, tiada jeda sejengkal pun. Siang sampai sore, tidak ada waktu yang kosong. Itulah kehidupan Ponpes Al-Anwar yang berada di Kampung Karangmangu, Sarang, Rembang. Al-Anwar didirikan KH Maimoen Zubair pada 1967. Pondok ini pada mulanya adalah sebuah kelompok pengajian yang dirintis KH Ahmad Syuaib dan KH Zubair Dahlan. Kelompok pengajian itu pada awalnya dilaksanakan di mushala. Pada perkembangan selanjutnya, kedua perintis tersebut mendirikan tiga kompleks bangunan, yaitu kompleks A, B, dan C. Kompleks B dikembangkan KH Abdul Rochim Ahmad menjadi Ponpes Ma’hadul Ulumis Syar’iyah. Sedangkan KH Maimoen Zubair –akrab dipanggil Mbah Moen, putra KH Zubair Dahlan– mengembangkan kompleks A menjadi Ponpes Al-Anwar. Latar belakang berdirinya pondok itu, disamping untuk melanjutkan kegiatan pengajian, juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, yang umumnya berpenghasilan rendah sebagai nelayan. Mbah Moen termotivasi mengembangkan pesantren karena kondisi masyarakat yang belum rutin menunaikan salat lima waktu dan minimnya kemampuan mereka membaca Al-Quran. Lambat laun, masyarakat menunjukkan perubahan. Mereka mulai sering pergi ke musala untuk mengikuti segala kegiatan yang dilaksanakan di sana, mulai salat berjamaah hingga dzibaiyyah puji-pujian kepada Rasulullah, yang dilakukan setiap malam Jumat. Ada anak-anak mereka yang akhirnya mulai menetap di musala. Semula, tidak banyak santri yang mengaji. ”Pada waktu itu, cuma ada belasan santri,” kata Ahmad Safaruddin, pengurus Ponpes Al-Anwar. Sehingga ruang di musala menjadi serbaguna tempat salat berjamaah, menginap, dan mengaji kitab salaf. Mbah Moen sangat anti pada sebutan kitab kuning. Sebab menyebut kitab salaf dengan kitab kuning adalah sebuah penghinaan. Para santri lantas menyebut mushala itu sebagai Pohama, Pondok Haji Maimoen. Empat tahun kemudian, musala itu tak mampu lagi menampung jumlah santri. Renovasi pun dilakukan dengan menambah bangunan di atas mushala, yang dinamakam Khos Darussalam. Juga dibangun sebuah kantor di selatan kediaman Mbah Moen atau Ndalem Syaikhina. Pada saat itu, Pohama bersalin nama menjadi Al-Anwar. Tahun 1973, dibangun lagi Khos Darunna’im. Pada 1975, dibangun Khos Nurul Huda, dan tahun 1980 didirikan Khos AF. Ada lagi bangunan lima lantai sebagai gedung serbaguna yang diresmikan Wakil Presiden Hamzah Haz pada 2004. Tahun 2005, dibangunlah Ruwaq Daruttauhid Ponpes Al-Anwar sebagai tempat pertemuan multaqo alumni Sayyid Muhammad Alawy al-Maliki Makkah al-Mukarromah. Hingga tahun 2009, Ponpes Putri Al-Anwar mengalami perkembangan pesat dengan 500 santri yang menetap dan dengan fasilitas 29 kamar, perpustakaan, serta enam auditorium. Dengan model pembangunan secara bertahap, Al-Anwar menjadi pesantren yang menyatu dengan rumah penduduk di kampung. ”Orang luar tak bisa membedakan mana santri, mana orang kampung kalau mereka sama-sama bersarung,” kata Safaruddin. Pada 2007, jumlah santri Al-Anwar mencapai lebih dari orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, baik Jawa maupun luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, Lampung, bahkan Papua. Juga dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai SD/MI, SLTP, SLTA, sampai sarjana. Pada 1995, KH M. Najih Maimoen, putra Mbah Moen, yang juga alumni pesantren Abuya Sayyid Muhammad Alawy Makkah al-Mukarromah, merintis pendirian Khos Darussohihain di bawah pengawasan Abuya Sayyid Muhammad Alawy al-Maliky. Juga didirikan khos sebagai wadah bagi santri-santri putri yang ingin menghafal Al-Quran pada 1996 di bawah asuhan Nyai Hj. Mutamimah Najih Maimoen. Kini menyebut Pesantren Sarang pasti merujuk pada Pesantren Al-Anwar. Sistem pendidikan yang diterapkan di Pesantren Al-Anwar adalah sistem salafiyah, di mana para santri wajib mengikuti pengajian masyaseh atau ustad, dengan pendekatan sistem bandongan bersama-sama maupun sorogan individual. Santri juga diharuskan mengikuti pendidikan muhadharah atau madrasah ghozaliyyah sampai tingkat aliyah. Kemudian melanjutkan ke Ma’had Aly selama dua tahun. Ma’had Aly adalah model pendidikan tinggi keislaman, yang secara khusus mengkaji khazanah keislaman klasik yang diperkaya dengan materi keilmuan kontemporer. Dengan model pendidikan yang diterapkan itu, lulusan Al-Anwar bisa melanjutkan ke Al-Azhar tanpa tes. ”Setiap tahun, ada santri Al-Anwar yang melanjutkan belajar ke Al-Azhar,” kata Safaruddin. Pendidikan muhadharah ditempuh secara berjenjang dalam enam tingkatan. Tingkatan inilah yang dipakai sebagai ukuran penguasaan santri atas materi yang bakal diberikan Mbah Moen saat membahas kitab di pesantren. Calon santri yang masuk pesantren diuji kemampuannnya, untuk kemudian ditentukan pada tingkat berapa dia mesti memulai. ”Ini terkait dengan kelas-kelas pengajian di pesantren,” tutur Safaruddin. Sedangkan madrasah ghozaliah, menurut Safaruddin, tidak terkait dengan pesantren, meski yang mengasuh dan memberikan pelajaran juga pengasuh pesantren. Materi pelajaran yang diberikan pun mengikuti apa yang diberikan di pesantren, yang semuanya adalah pengkajian kitab-kitab salaf. Menurut Mbah Moen, pesantrennya memang akan tetap mempertahankan model salafiyah. ”Sistem yang dijalankan sejak dulu memang tidak akan kami ubah-ubah,” Mbah Moen menegaskan. Dengan model salafiyah, menurut Mbah Moen, materi yang diajarkan bisa dirunut seperti rantai yang sambung-sinambung dari siapa ke siapa hal itu disampaikan. Soal ilmu, kata Mbah Moen, ada yang disebut naqli dan aqli. Yang bersifat aqli memang bisa berkembang, sedangkan yang naqli, menurut dia, adalah buah dari ijtihad. Hadis adalah soal tradisi Islam yang setiap negara punya syakaffah atau budaya yang cocok dengan kebiasaan setempat. ”Karena itulah, pengajaran salafiyah akan selalu dipertahankan,” katanya. Meskipun demikian, Mbah Moen tidak mengelak dari perkembangan zaman. Sehubungan dengan hal itu, kendati secara tegas bakal mempertahankan nilai-nilai salaf, Al-Anwar juga mendirikan lembaga pendidikan formal di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama NU yang setingkat dengan SD, SLTP, dan SLTA, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsayafiyah, dan Madrasah Aliyah Al-Nawar. Ini bukan cuma untuk mempelajari ilmu umum, melainkan juga memasukkan pelajaran salaf guna memberikan bekal keseimbangan antara iman dan takwa serta ilmu pengetahuan. ”Dengan begitu, tujuan akhir dunia-akhirat dapat tercapai,” kata Mbah Moen. Kegiatan lain yang juga harus diikuti santri adalah mudzakaroh. Mudzakaroh merupakan bentuk pembahasan secara mendalam pada kitab yang dikaji. Juga penerapannya pada permasalahan yang ada. Yakni meliputi mudzakaroh Fatchul Qorib, Fatchul Mu’in, Ibnu Aqil, Aljauharul Maknun, dan lain-lain. Masih banyak pula kegiatan lainnya. Ponpes Al-Anwar berkembang menjadi dua. Ponpes Al-Anwar I khusus bagi santri yang ingin mendalami ilmu-ilmu agama secara murni. Ponpes Al-Anwar II sebagai wadah bagi santri yang ingin mempelajari sains dan teknologi berbasiskan ilmu agama. Ponpes Al-Anwar I terletak di Desa Karangmangu, Sarang, Rembang. Ponpes Al-Anwar II terletak di Dusun Kalipang Gondangrejo, Sarang, Rembang. Keduanya terpisah sejauh tiga kilometer. Di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Ponpes Al-Anwar juga mendirikan pendidikan formal, yakni Madrasah Tsanawiyah MTs Al-Anwar, sejak 15 September 2003. Tujuannya tidak hanya untuk mempelajari ilmu-ilmu umum, melainkan juga ilmu agama. Termasuk pelajaran salaf guna memberikan bekal para muridnya untuk memperoleh keseimbangan iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga kebahagiaan dunia-akhirat dapat dicapai. Pada 2006, MTs Al-Anwar meluluskan 121 siswa. Saat ini, MTs Al-Anwar memiliki 247 siswa dari kelas I sampai kelas III. Pada 21 September 2006, Ponpes Al-Anwar juga membuka Madrasah Aliyah Al-Anwar. Pada tahun pertama, jumlah siswanya 74 orang, terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas putra 45 siswa dan kelas putri 29 siswi. Untuk menunjang kebutuhan di Ponpes Al-Anwar II, anak didik diberi pembekalan penunjang keterampilan. Antara lain pendidikan dan keterampilan otomotif, yang bekerja sama dengan tenaga terampil di bidangnya. Pembangunan sarana pelatihan otomotif ini ditempatkan di Desa Kalipang, berdekatan dengan Ponpes Al-Anwar II. Sumber Majalah Gatra Edisi 45 / XV 23 Sep 2009 Gambar & Tentang Admin Dipanggil Amix oleh keluarga dan teman-temannya. Pendiri sekaligus Admin Komunitas Blogger Rembang. Cuman iso copy paste terus edit-edit sithik kanggo Rembang. View all posts by Admin → Blog Twitter Facebook Pondok Pesanten Al Anwar 02 didirikan oleh KH Maemoen Zubair pada 30 Juli 2006 / 6 Rojab 1427 H dan diresmikan pada 7 Maret 2009 oleh Prof. H Muhammad Nuh, DEA yang pada saat itu menjabat sebagai menteri Informasi dan Komunikasi RI. Halaman Pondok Pesantren Al Anwar 02 Dulunya ketika masih awal berdiri Pondok Pesantren Al Anwar 02 masih menjadi bagian dari Lembaga Al Anwar 01 yang diasuh oleh KH Maimoen Zubair. Meskipun masih menjadi bagian dari Al Anwar 1, Al Anwar 02 memiliki perbedaan meskipun tidak kontras dari Al Anwar 01, yakni pelajaran yang diajarkan dikombinasikan dengan pelajaran – pelajaran umum berbasis kurikulum dari Kementerian Agama. Saat ini Pondok Pesantren Al Anwar 02 sudah menjadi bagian dari Yayasan Al Anwar 02 dimana didalamnya terdapat MI, MTs, MA & PP Al Anwar 02 yang di asuh langsung oleh putra pertama Syaikhina KH. Maimoen Zubair yaitu KH. Abdullah Ubab MZ. Pondok Pesantren Al Anwar 02 berlokasi di Dukuh Gondanrojo, Desa Kalipang, Kec. Sarang, Kab. Rembang, Prov. Jawa Tengah. Dari pondok yang awalnya hanya bangunan sederhana, kini semakin tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat dari segi kuantitas santri maupun kualitas.

biaya pondok pesantren al anwar sarang rembang