SukuArab Badui dikenal dengan keawaman mereka pada masalah agama, akan tetapi banyak kecerdikan mereka yang bahkan sama sekali tidak terpikirkan oleh kita. Humor humor tentang mereka terkadang menggelitik, berikut sedikit kisah kisah mereka yang penulis angkat dari buku yang berjudul "Humor Cerdas Ala Orang Orang Cerdik" atau "Adz
KisahHikmah. Ilham Ghazali. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 32 Full PDFs related to this paper. Download. PDF Pack. People also downloaded these PDFs. People also downloaded these free PDFs. UAS Politik Islam: Pemikiran Politik Imam Khomeini.
SelfControlling-Kisah Arab Badui yang Kencing di dalam Masjid. Diposting oleh Muhammad Faizal Adriansyah di 00.34. Subhanallah, sungguh kisah yang sangat menyentuh hati, kita banyak belajar dari kisah ini, kesabaran akan menanggapi respon perbuatan seseorang, akan mengurangi banyak masalah yang timbul, begitu mulianya Rasullulah yang
Terlepasdari karakternya yang cenderung kasar, ada juga orang badui yang jujur dan sungguh-sungguh dalam Islamnya. Dalam satu hadits dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu disebutkan bahwa seorang badui bertanya pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Tunjukkanlah pada saya amalan yang akan membuat saya masuk Surga jika mengerjakannya." Nabi menjawab, "Sembahlah Allah dan jangan mempersekutukan-Nya, tegakkan solat lima waktu yang wajib, keluarkan zakat yang difardhukan, dan
menceritakantentang kisah Rasulullah yang di katai kasar oleh orang baduiAdik adik, ada seorang Arab Badui pergi ke Madinah dan masuk ke masjid guna meminta
Jibrilmenjawab: Ia adalah malaikat yang ditugaskan untuk menghitung setiap titisan hujan, ia menghafal dan mengetahui setiap titisan hujan yang telah diturunkan dari langit ke bumi. Aku bertanya kepada malaikat itu: Apakah kamu mengetahui berapakah jumlah titisan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah menciptakan dunia?
AbuBakar RA dan Orang Arab Badui. chunghadi. 24 Desember, 2020. Tak Berkategori; Setan Mendatangi Manusia Ketika Sakaratul maut. Kisah Thouban Yang Sangat Mencintai Rasulullah. chunghadi. 25 November, 2020. Tak Berkategori; Cahaya Kebaikan. Syahid sesaat setelah mengucapkan syahadat. chunghadi. 07 November, 2020.
KisahHanzhalah Syahid dalam Keadaan Junub, Jenazahnya Dimandikan Malaikat . 7 Mei 2021 22:35 Diperbarui: 7 Mei 2021 22:41 2800 30 3 + Laporkan Konten Pada perang Uhud ini pasukan muslimin mengalami kekalahan telak, karena tidak disiplin terhadap strategi yang telah disepakati bersama dan juga abai kepada perintah Rasulullah SAW, sehingga
kisahpemuda yang bernama 'uzair: kisah pendita yang insaf: rasulullah s.a.w. dan seorang arab badui: rasulullah s.a.w. dan wang 8 dirham: suara syaitan yang menggoda keteguhan iman: syahid selepas mengucapkan syahadah: tanda-tanda kiamat: tidak akan masuk neraka orang yang menangis kerana takutkan allah: tujuh macam pahala yang dapat
Akumenuruti kehandaknya dan Allah memberikan berkah kepadaku." 11. Al-Ashmu'i menuturkan, seorang badui bercerita kepadanya, "Aku pergi untuk menemui orang yang paling durhakan dan orang yang paling berbakti kepada orangtua. Aku berkeliling dari satu kampung ke kampung yang lain, hingga aku bertemu dengan seorang laki-laki tua renta.
Banyakdi antara mereka yang mati sebagai syahid saat mempertahankan dan melindungi Rasulullah saw, bahkan sang Nabi pun hidungnya terluka dan giginya pun runtuh dan kepala beliau yang mulia terluka sehingga beliau mengucurkan darah. Orang-orang Arab Badui mulai berani bersikap kurang ajar kepada mereka, demikianjuga orang-orang Yahudi
Iniadalah sebuah kisah yang sangat luar biasa, tentang seorang ulama bahasa Arab yang bernama al-Ashma'i. Ia adalah ulama bahasa Arab yang paling tersohor. Oleh karenanya ia biasa duduk di majelisnya Harun al-Rasyid bersama para ulama lainnya. Salah seorang orang Arab badui yang hadir di pelajaran tersebut mengatakan, "Wahai Ashma'i
Kisah Seorang Arab Baduy Yang Ingin Mati Syahid | Ustadz Oemar Mita🌏 Subscribe, like and share link Youtube SalingSapa TV💎 Follow juga Facebook SalingSa
Akantetapi orang arab badui ini sama sekali tidak mau mengambil ghonimah perang serta mengembalikannya kepada Nabi ﷺ bahkan mengutarakan dengan tegas niat tulusnya untuk berjihad yaitu agar mati syahid dan masuk surga. Cita-citanya adalah meninggal dalam keadaan lehernya ditembusi oleh anak panah musuh.
Keduapasukan pun bertemu. Dimulailah peperangan yang sangat menegangkan. Berturut-turut syuhada muslimin berguguran. Khalid menyadari keunggulan musuh dari segi jumlah. Akan tetapi dengan pandangan yang dalam dan cerdas, ia menangkap satu titik kelemahan dalam pasukannya, yaitu kebanyakan mereka adalah Arab Badui yang baru masuk Islam.
n5MR. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID jCBj0u8mhn04HsBd9aoidKn3nhI4unqx-sjfoOTPLOquaWcFptIf1Q==
Rasulullah adalah pengemban tugas dari Allah untuk memberi petunjuk kepada umat manusia agar selalu beriman kepada-Nya. Tidak heran jika berbagai rintangan harus dihadapi Rasulullah untuk menyampaikan tugas dari Allah tersebut. Sebut saja ketika Nabi SAW mendapat siksaan dari kaum jahiliah, mendapat percobaan pembunuhan, hingga hal-hal aneh yang terkadang tidak mampu ditangkap akal sehat kecuali dengan keimanan. Di antara hal unik yang dialami Nabi SAW adalah ketika menghadapi tingkah laku orang yang belum tahu ajaran agama Islam. baca juga Kemenag Optimis Pembangunan Masjid MBZ Rampung Tepat Waktu Susun Standarisasi Honorarium Kemasjidan, Kemenag Ingin Pengurus Masjid Sejahtera Suasana Sholat Idul Adha di Berbagai Daerah di Indonesia Diceritakan, suatu hari Rasulullah SAW bersama sahabatnya tengah duduk di sebuah masjid. Tiba-tiba, mereka dikejutkan dengan datangnya orang badui yang seolah tanpa malu kencing di pojokan masjid tersebut. Artinya Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Suatu hari ada seorang dari suku Badui kencing di dalam masjid, para sahabat pun seketika naik pitam dan akan menghentikannya mengusirnya. Lalu Rasulullah SAW pun bersabda, 'Biarkanlah ia dan siramkanlah di atas air kencingnya satu timba air atau seember air, karena sungguh kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk kesulitan'" HR. Bukhari. Berdasarkan kisah tersebut terdapat beberapa hikmah yang bisa dipetik. 1. Nabi SAW tidak tergesa-gesa untuk memarahi dan mengusir orang tersebut. Tetapi justru memilih untuk mencari solusi daripada menambah persoalan. Rasulullah SAW sengaja membiarkan orang Badui itu menyelesaikan kencingnya agar berpusat pada satu titik saja sehingga najis tidak menyebar ke mana-mana. Begitu pula Nabi SAW mempertimbangkan kesehatan orang Badui itu apabila dia diminta untuk menahan kencingnya. 2. Dari kisah tersebut juga menjadi bukti bahwa Rasulullah saw begitu toleran dan santun dalam menghadapi umat yang belum tahu. Dengan sikap yang tidak memarahi orang Badui itu, serta melarang para sahabat memarahinya, maka menunjukkan bahwa dakwah Nabi SAW penuh dengan kasih sayang. 3. Hikmah selanjutnya adalah mengenai cara menyucikan najis. Dalam keadaan seperti itu, Nabi menyuruh membersihkan najis cukup dengan menyiramkan air. Hal ini dilakukan karena pada zaman dahulu lantai masjid masih berupa tanah. 4. Kisah tersebut juga mengajarkan pada umatnya agar dalam setiap kejadian supaya tidak mempersulit diri tetapi mencari solusi yang bijak. Begitulah akhlak teladan Nabi saw yang wajib kita contoh ketika menghadapi persoalan yang bisa diselesaikan dengan bijak. Wallau a'lam.[]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Arab Badui adalah pengembara yang ada di Jazirah Arab. Sebagaimana pengembara lainnya, Badui berpindah dari satu tempat ke tempat lain sembari mengggembalakan kambing. Badui merupakan salah satu dari asli Arab. Perawakan Badui yang khas menyebabkan dapat langsung dikenali. Perawakannya sebagaimana ditulis dalam buku-buku sejarah Arab berperawakan tinggi, dengan hidung mancung. Lain halnya dengan pendatang yang ada di Arab, Badui tetap mempertahankan budaya dan cara hidup mengembara. Itulah sedikit info mengenai Arab Badui. Orang Arab badui memang terkenal sangat jauh dari ilmu agama alias jahil. Mereka sering bertingkah aneh. Namun, karena tingkahnya inilah yang membuat para sahabat sering dapat ilmu baru. Sehingga sebagian mereka berharap-harap agar orang badui ini selalu datang dan membuat ulah sehingga mereka bisa menggali ilmu dari sikap Nabi shallallahu alaihi wa sallam terhadap orang Badui tersebut. Berikut kami sajikan kisah mengenai seorang badui yang kencing di masjid Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Semoga dari kisah ini kita bisa mendapatkan faedah ilmu syari yang berharga. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Tatkala orang tadi telah menyelesaikan hajatnya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas memerintah para sahabat untuk mengambil air, kemudian bekas kencing itu pun disirami. HR. Bukhari no. 221 dan Muslim no. 284 Silakan melihat teks hadits ini di kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar. Berikut adalah pelajaran berharga yang disarikan dari penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Fathu Dzil Jalali wal Ikrom Syarh Bulughil Marom, 1/117-120. FAEDAH PERTAMA Hadits ini menunjukkan bahwa air kencing itu najis karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk membersihkan tanah lantai masjid yang terkena kencing tadi. Oleh karena itu, kencing dan kotoran yang keluar dari dalam tubuh manusia adalah najis. Namun apakah semuanya najis, termasuk juga darah? Adapun darah manusia terdapat perselisihan pendapat di kalangan ulama. Namun, yang lebih tepat darah manusia tidaklah najis. Karena tidak ada dalil Al Quran dan Hadits yang menunjukkan najisnya hal ini. OIeh karena itu, kita kembalikan ke hukum asal bahwa setiap benda adalah suci sampai kita menemukan dalil yang menyatakan bahwa benda tersebut najis. Namun, mayoritas ulama tidak berpendapat demikian. Mereka menilai bahwa darah tetaplah najis, namun jika sedikit dimaafkan. Barangsiapa yang ingin berhati-hati dari perselisihan yang ada ini, maka jika darah tersebut dicuci maka tidaklah mengapa. FAEDAH KEDUA Wajibnya membersihkan lantai masjid dari najis, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menyiramkan air pada najis tersebut. FAEDAH KETIGA Terdapat larangan kencing di masjid karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak mengingkari pengingkaran para sahabat terhadap orang badui tadi. Beliau shallallahu alaihi wa sallam cuma melarang untuk tidak menghardiknya. Sehingga ini menunjukkan bahwa kencing di masjid terlarang. FAEDAH KEEMPAT Kemungkaran itu wajib diingkari dengan segera sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat tadi. Namun jika mengakhirkan mengingkari kemungkaran ada maslahat, maka itu lebih baik, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam membiarkan arab badui tadi kencing di masjid karena memang di situ ada maslahat. Oleh karena itu, jika kita melihat seseorang berada di kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian dia menujukan doa pada beliau shallallahu alaihi wa sallam semacam dia mengatakan Ya Muhammad, berikanlah aku rizki! ; apakah dalam kondisi semacam ini kita boleh langsung mengingkari perbuatan orang ini dengan mengatakan, “Engkau musyrik, engkau telah berbuat syirik, engkau telah berdoa kepada selain Allah.?” Jawabannya Jangan lakukan seperti itu. Bahkan kita biarkan hingga dia selesai berdoa lalu kita berdialog dengannya dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Mungkin kita bisa katakan padanya, “Akhi, siapakah yang mampu mengabulkan doa, Rasulullah ataukah Allah Taala?” Pasti dia akan mengatakan, “Allah”. Lalu setelah itu kita katakan padanya, “Jika demikian, mintalah doa pada Allah saja, janganlah engkau menujukan satu doa pun pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tujukanlah doamu pada Allah semata karena itu memang lebih baik padamu daripada engkau berdoa kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena seorang Rasul tidaklah bisa mendatangkan manfaat atau bahaya, juga tidak mengetahui perkara ghoib”. Jika orang ini sudah merasa jelas dengan penjelasan ini, barulah kita katakan bahwa yang dia lakukan adalah kesyirikan yang dapat menjadikan seseorang menjadi penghuni neraka. … Masya Allah … Inilah cara berdakwah yang bijak dan mudah diterima yang dicontohkan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau dan melapangkan kuburnya. Baca Juga Faedah Sirah Nabi Tahapan Nabi dalam Berdakwah dan Kiatnya FAEDAH KELIMA Nabi shallallahu alaihi wa sallam memiliki sikap yang sangat bagus dalam menyikapi umatnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam melarang para sahabat untuk menghardik orang ini karena ada bahaya yang ditimbulkan di balik itu. Di antara bahayanya adalah akan memudhorotkan orang ini disebabkan kencing yang diperintahkan dihentikan seketika. Bahaya lainnya adalah aurat orang ini bisa terbuka karena kaget, sehingga berbalik, kemudian para sahabat kemungkinan bisa melihat auratnya. Kalau dia masih tetap kencing lalu dipaksa berhenti, maka celananya kemungkinan bisa terkena najis. Bahkan najisnya akan meluas di tempat dia kencing, namun bisa mengena ke bagian masjid lainnya. FAEDAH KEENAM Membersihkan najis yang ada di masjid haruslah dilakukan dengan segera. Oleh karena itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan menggunakan air dalam hal ini. Namun sebenarnya jika kencing tadi dibiarkan begitu saja, maka dia akan hilang dengan sendirinya karena tertiup angin atau terkena terik matahari. Namun, karena tujuannya ingin agar najis hilang dengan segera, maka digunakanlah air. FAEDAH KETUJUH Membersihkan najis yang ada di masjid, hukumnya adalah fardhu kifayah, yaitu jika sudah mencukupi yang melakukan hal ini, maka orang lain gugur kewajibannya. Kenapa bisa fardhu kifayah? Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membersihkan kencing tadi, namun beliau tidak bareng dengan mereka membersihkannya. Jika hukum melakukan hal ini adalah fardhu ain wajib bagi setiap orang, maka tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang lebih dahulu membersihkan najis tersebut dari sahabat lainnya. Oleh karena itu, barangsiapa melihat najis di masjid maka dia wajib membersihkannya. Jika tidak mampu, maka dia wajib meminta pada orang lain untuk membersihkan najis yang di masjid tersebut. FAEDAH KEDELEPAN Dari hadits ini dapat kita simpulkan sebuah kaedah yang sudah masyhur di tengah-tengah para ulama yaitu jika kemungkaran tidak dapat dihilangkan kecuali dengan kemungkaran lain yang lebih besar, maka kemungkaran ini tidak boleh diingkari. Ini adalah kaedah yang sudah sangat jelas. Jika kita menghilangkan suatu kemungkaran, namun malah mendatangkan kemungkaran yang lebih besar maka ini sama saja kita melakukan kemungkaran yang pertama tadi dan kita menambah kemungkaran yang baru lagi. Dan tambahan ini tidak diragukan lagi adalah maksiat. FAEDAH KESEMBILAN Selayaknya bagi orang yang ingin melarang suatu kemungkaran, dia menjelaskan sebab kenapa dia melarang hal itu. Lihatlah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala melarang orang badui ini, beliau shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa hal ini dilarang karena masjid adalah tempat yang tidak diperbolehkan terdapat kotoran dan najis. Masjid adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah dan melaksanakan shalat. Sehingga dengan demikian, orang badui yang sebelumnya belum tahu, akhirnya menjadi tahu. FAEDAH KESEPULUH Hendaklah setiap orang tatkala berinteraksi dengan lainnya, dia menyikapinya sesuai dengan keadaannya. Orang badui ini bukanlah penduduk Madinah. Jika penduduk Madinah yang melakukan demikian tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan menyikapinya berbeda. Akan tetapi Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyikapi orang ini sesuai dengan keadaannya yang jahil dan kurang paham agama. Demikian faedah yang sangat berharga dari orang badui yang bertamu ke masjid Nabi. Semoga faedah ini bermanfaat. Ya Allah berikanlah pada kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib dan amalan yang diterima. Baca Juga Faedah Sirah Nabi 10 Pelajaran dari Istri-Istri Nabi Hadits Arbain 34 Mengubah Kemungkaran *** Disusun di Gunung Kidul dan dilanjutkan di Pogung Kidul, 22 Dzulqodah 1429 di pagi hari yang penuh berkah Penulis Muhammad Abduh Tuasikal
Islam adalah rahmat untuk seluruh penghuni alam, siapa pun mereka muslim, kafir, bahkan hewan dan tumbuhan. Hal itu bisa kita simak dari sifat dan keteladanan Nabi saw ketika menghadapi orang bodoh yang mengotori kesucian dan hikmah berikut ini semoga bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat Badui adalah pengembara yang ada di Jazirah Arab. Sebagaimana pengembara lainnya, Badui berpindah dari satu tempat ke tempat lain sembari mengggembalakan merupakan salah satu dari asli Arab. Perawakan Badui yang khas menyebabkan dapat langsung dikenali. Perawakannya sebagaimana ditulis dalam buku-buku sejarah Arab berperawakan tinggi, dengan hidung mancung. Lain halnya dengan pendatang yang ada di Arab, Badui tetap mempertahankan budaya dan cara hidup mengembara. Itulah sedikit info mengenai Arab Arab badui memang terkenal sangat jauh dari ilmu agama alias jahil. Mereka sering bertingkah aneh. Namun, karena tingkahnya inilah yang membuat para sahabat sering dapat ilmu baru. Sehingga sebagian mereka berharap-harap agar orang badui ini selalu datang dan membuat ulah sehingga mereka bisa menggali ilmu dari sikap Nabi shallallahu alaihi wa sallam terhadap orang Badui tersebut. Berikut kami sajikan kisah mengenai seorang badui yang kencing di masjid Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Semoga dari kisah ini kita bisa mendapatkan faedah ilmu syari yang Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Tatkala orang tadi telah menyelesaikan hajatnya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas memerintah para sahabat untuk mengambil air, kemudian bekas kencing itu pun disirami. HR. Bukhari no. 221 dan Muslim no. 284Silakan melihat teks hadits ini di kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar. Berikut adalah pelajaran berharga yang disarikan dari penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Fathu Dzil Jalali wal Ikrom Syarh Bulughil Marom, 1/ PERTAMAHadits ini menunjukkan bahwa air kencing itu najis karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk membersihkan tanah lantai masjid yang terkena kencing tadi. Oleh karena itu, kencing dan kotoran yang keluar dari dalam tubuh manusia adalah najis. Namun apakah semuanya najis, termasuk juga darah?Adapun darah manusia terdapat perselisihan pendapat di kalangan ulama. Namun, yang lebih tepat darah manusia tidaklah najis. Karena tidak ada dalil Al Quran dan Hadits yang menunjukkan najisnya hal ini. OIeh karena itu, kita kembalikan ke hukum asal bahwa setiap benda adalah suci sampai kita menemukan dalil yang menyatakan bahwa benda tersebut najis. Namun, mayoritas ulama tidak berpendapat demikian. Mereka menilai bahwa darah tetaplah najis, namun jika sedikit dimaafkan. Barangsiapa yang ingin berhati-hati dari perselisihan yang ada ini, maka jika darah tersebut dicuci maka tidaklah KEDUAWajibnya membersihkan lantai masjid dari najis, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menyiramkan air pada najis KETIGATerdapat larangan kencing di masjid karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak mengingkari pengingkaran para sahabat terhadap orang badui tadi. Beliau shallallahu alaihi wa sallam cuma melarang untuk tidak menghardiknya. Sehingga ini menunjukkan bahwa kencing di masjid KEEMPATKemungkaran itu wajib diingkari dengan segera sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat tadi. Namun jika mengakhirkan mengingkari kemungkaran ada maslahat, maka itu lebih baik, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam membiarkan arab badui tadi kencing di masjid karena memang di situ ada karena itu, jika kita melihat seseorang berada di kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian dia menujukan doa pada beliau shallallahu alaihi wa sallam semacam dia mengatakan Ya Muhammad, berikanlah aku rizki! Apakah dalam kondisi semacam ini kita boleh langsung mengingkari perbuatan orang ini dengan mengatakan, “Engkau musyrik, engkau telah berbuat syirik, engkau telah berdoa kepada selain Allah?”Jawabannya Jangan lakukan seperti itu. Bahkan kita biarkan hingga dia selesai berdoa lalu kita berdialog dengannya dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Mungkin kita bisa katakan padanya, “Akhi, siapakah yang mampu mengabulkan doa, Rasulullah ataukah Allah Taala?” Pasti dia akan mengatakan, “Allah”. Lalu setelah itu kita katakan padanya, “Jika demikian, mintalah doa pada Allah saja, janganlah engkau menujukan satu doa pun pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tujukanlah doamu pada Allah semata karena itu memang lebih baik padamu daripada engkau berdoa kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena seorang Rasul tidaklah bisa mendatangkan manfaat atau bahaya, juga tidak mengetahui perkara ghoib”. Jika orang ini sudah merasa jelas dengan penjelasan ini, barulah kita katakan bahwa yang dia lakukan adalah kesyirikan yang dapat menjadikan seseorang menjadi penghuni Allah … Inilah cara berdakwah yang bijak dan mudah diterima yang dicontohkan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau dan melapangkan KELIMANabi shallallahu alaihi wa sallam memiliki sikap yang sangat bagus dalam menyikapi umatnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam melarang para sahabat untuk menghardik orang ini karena ada bahaya yang ditimbulkan di balik itu. Di antara bahayanya adalah akan memudhorotkan orang ini disebabkan kencing yang diperintahkan dihentikan seketika. Bahaya lainnya adalah aurat orang ini bisa terbuka karena kaget, sehingga berbalik, kemudian para sahabat kemungkinan bisa melihat auratnya. Kalau dia masih tetap kencing lalu dipaksa berhenti, maka celananya kemungkinan bisa terkena najis. Bahkan najisnya akan meluas di tempat dia kencing, namun bisa mengena ke bagian masjid KEENAMMembersihkan najis yang ada di masjid haruslah dilakukan dengan segera. Oleh karena itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan menggunakan air dalam hal ini. Namun sebenarnya jika kencing tadi dibiarkan begitu saja, maka dia akan hilang dengan sendirinya karena tertiup angin atau terkena terik matahari. Namun, karena tujuannya ingin agar najis hilang dengan segera, maka digunakanlah KETUJUHMembersihkan najis yang ada di masjid, hukumnya adalah fardhu kifayah, yaitu jika sudah mencukupi yang melakukan hal ini, maka orang lain gugur kewajibannya. Kenapa bisa fardhu kifayah? Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membersihkan kencing tadi, namun beliau tidak bareng dengan mereka membersihkannya. Jika hukum melakukan hal ini adalah fardhu ain wajib bagi setiap orang, maka tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang lebih dahulu membersihkan najis tersebut dari sahabat lainnya. Oleh karena itu, barangsiapa melihat najis di masjid maka dia wajib membersihkannya. Jika tidak mampu, maka dia wajib meminta pada orang lain untuk membersihkan najis yang di masjid KEDELEPANDari hadits ini dapat kita simpulkan sebuah kaedah yang sudah masyhur di tengah-tengah para ulama yaitu jika kemungkaran tidak dapat dihilangkan kecuali dengan kemungkaran lain yang lebih besar, maka kemungkaran ini tidak boleh diingkari. Ini adalah kaedah yang sudah sangat jelas. Jika kita menghilangkan suatu kemungkaran, namun malah mendatangkan kemungkaran yang lebih besar maka ini sama saja kita melakukan kemungkaran yang pertama tadi dan kita menambah kemungkaran yang baru lagi. Dan tambahan ini tidak diragukan lagi adalah KESEMBILANSelayaknya bagi orang yang ingin melarang suatu kemungkaran, dia menjelaskan sebab kenapa dia melarang hal itu. Lihatlah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala melarang orang badui ini, beliau shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa hal ini dilarang karena masjid adalah tempat yang tidak diperbolehkan terdapat kotoran dan najis. Masjid adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah dan melaksanakan shalat. Sehingga dengan demikian, orang badui yang sebelumnya belum tahu, akhirnya menjadi KESEPULUHHendaklah setiap orang tatkala berinteraksi dengan lainnya, dia menyikapinya sesuai dengan keadaannya. Orang badui ini bukanlah penduduk Madinah. Jika penduduk Madinah yang melakukan demikian tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan menyikapinya berbeda. Akan tetapi Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyikapi orang ini sesuai dengan keadaannya yang jahil dan kurang paham agama. Demikian faedah yang sangat berharga dari orang badui yang bertamu ke masjid Nabi. Semoga faedah ini Allah berikanlah pada kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib dan amalan yang diterima. Mh***Disusun di Gunung Kidul dan dilanjutkan di Pogung Kidul,22 Dzulqodah 1429 di pagi hari yang penuh berkahPenulis Muhammad Abduh TuasikalSumber
kisah arab badui yang syahid